Keutamaan Membaca Al Qur’an
Keutamaan Al-Qur’an yang terbesar adalah Al Quran merupakan kalam Allah Subhanahu wata'ala. Al-Qur’an adalah kitab yang diturunkan dengan penuh berkah. Al-Qur’an memberikan petunjuk manusia kepada jalan yang lurus. Tidak ada keburukan di dalamnya. Oleh karena itu, sebaik-baik manusia adalah mereka yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.

Ta'lim
Alhamdulillah. Ta'lim bersama Bapak Agus berjalan dengan lancar dan penuh makna tentang pemodelan matematika dan korupsi, mudah-mudahan memberi insprirasi kepada mahasiswa sebagai aplikasi dari matematika itu sendiri dan menyadarkan kami bahwa sebenarnya Islam pun mengatur kehidupan kita supaya tentram.

Perlunya Bersuci Sebelum Tidur
Saat tidur, kita tidak sadar kita melakukan hal apa. Entah positif ataupun negatif. Sering kita mendengar pada saat orang tidur, ia tiba-tiba jalan-jalan entah kemana, ngelindur atau juga bicara tak jelas. Ada juga orang yang tidur memegang bagian tertentu dari tubuhnya atau lainnya.

REMAJA ISLAM DAN MALAM MINGGU
Malam minggu bagi para remaja zaman sekarang adalah waktu yang ditunggu-tunggu. Bukan hanya sebagai waktu luang untuk melepaskan penat setelah seminggu bergulat dengan pelajaran, namun bagi sebagian remaja, malam minggu identik dengan tradisi hura-hura dan wakuncar (waktu kunjung pacar)

Restrukturisasi KM3
Tanggal 10 Maret 2012 KM3 mengadakan musyawarah dengan agenda restrukturisasi KM3. Agenda ini diselenggarakan dikarenakan kepala KM3 sebelumnya (Uruqul) memiliki amanah di tempat lain, kemudian Uruqul lebih dibutuhkan di sana sehingga Uruqul harus memberikan KM3 kepada orang lain.

Monday, September 17, 2012
Mendiagnosa Nobel
Thursday, September 13, 2012
Azan, Antara Tuntunan dan Budaya
Memahami Kemarau Kering 2012

Monday, September 10, 2012
Rantai Kumandang Azan Tak Pernah Putus
Friday, September 7, 2012
Lima Langkah untuk Meraih Akhlaq Mulia

Oleh: Abu Umar Al Bankawy
Akhlaq yang mulia bisa dimiliki apabila seseorang berusaha keras memperbaiki serta membiasakan diri agar memperolehnya. Allah ta’ala berfirman :
Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al Ankabuut: 69)
Akhlaq yang mulia bisa diperoleh dengan usaha-usaha sebagai berikut:
#Pertama:
Hendaknya seseorang senantiasa memperhatikan dalil-dalil dari Al Quran dan As Sunnah yang berkaitan dengan keutamaan akhlaq yang terpuji.
seperti firman Allah ta’ala :
“(Yaitu) orang-orang yang sabar, yang jujur, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (Ali Imran: 17)
“Dan hamba-hamba Rabb yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (Al Furqan: 63)
“Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.” (Al Furqan: 72)
Demikian juga dia melihat apa yang datang dari hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seperti,
“Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya”. (Muttafaqun ‘alaihi).
“Sesungguhnya, di antara orang yang paling aku cintai dan paling dekat dengan majelisku di hari kiamat nanti adalah orang yang terbaik akhlaknya di antara kalian. (HR. At Tirmidzi, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani)
Dengan memperhatikan dalil-dalil seperti ini maka seseorang akan terpacu untuk berakhlaq mulia.
#Kedua:
Berteman dengan orang-orang shalih yang berakhlaq mulia, yang dikenal dengan ilmu dan amanahnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Permisalan teman yang baik dan teman buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan pandai besi, Adapun penjual minyak wangi maka mungkin saja dia menghadiahimu minyak wangi, atau engkau dapat membeli minyak wangi darinya, atau setidaknya engkau dapati aroma yang harum darinya. Adapun si pandai besi, mungkin saja dia membakar bajumu, atau setidaknya engkau akan mencium aroma tak sedap dari dirinya.” (HR. Al Bukhari)
Maka hendaknya seseorang yang ingin untuk memiliki akhlaq yang mulia berteman dengan orang yang dikenal berakhlak baik yang dapat menolong memperbaiki akhlaqnya dan menjauh dari teman yang berakhlak jelek dan sering melakukan perbuatan yang hina.
#Ketiga:
Hendaknya seseorang memperhatikan apa yang diakibatkan oleh akhlak yang buruk, karena akhlak yang buruk dibenci, dan buruk akhlak itu dijauhi, dan buruk akhlak itu disifati dengan sifat yang jelek.
Allah berfirman,
“Maukah aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan-syaitan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap affak (pendusta) lagi atsim (yang banyak dosa), Mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaitan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta.” (Asy Syu’ara: 221-223)
Maka jika seseorang mengetahui bahwa berakhlak buruk itu mengantarkan kepada hal ini, maka hendaknya ia menjauhinya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Seorang muslim adalah orang yang kaum muslimin selamat dari gangguan lisan dan tangannya.” (HR. Al Bukhari)
#Keempat:
Hendaknya dia senantiasa menghadirkan dalam benaknya gambaran akhlak Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
Allah ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (Al Ahzab: 21)
#“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Al Qalam: 4)
Kelima :
Senantiasa berdoa, meminta kepada Allah agar dianugerahi akhlaq yang mulia
Beberapa doa yang warid dari Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam di antaranya adalah sebagai berikut,
“Ya Allah Engkau telah memperbagus penciptaanku, maka baguskanlah akhlakku.” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani)
“Ya Allah berilah petunjuk kepadaku untuk berbuat sebaik-baik amalan, sebaik-baik akhlak, tidak ada yang bisa menunjuki untuk berbuat sebaik-baiknya kecuali Engkau. Dan lindungi kami dari jeleknya amalan dan jeleknya akhlak, dan tidak ada yang melindungi dari kejelekannya kecuali Engkau”. (HR. An Nasa’i)
“Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari kemungkaran-kemungkaran akhlak, amalan-amalan, hawa nafsu, dan penyakit-penyakit.” (HR. AtTirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Referensi:
Makarimul Akhlaq, Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
Qutufun min Syamaaili Muhammadiyyah, Asy Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
Wednesday, September 5, 2012
Mana yang Lebih Baik, Mendahulukan Puasa Syawal atau Membayar?
Tuesday, August 14, 2012
Monday, August 6, 2012
Kebiasaan Saat Puasa, Pemicu Kegemukan
Thursday, August 2, 2012
Pola Makan Berbahaya Saat Sahur dan Buka Puasa
Selama Ramadan, pola makan kita jadi berubah. Waspadai hal-hal berikut agar tetap bisa menjalani ibadah shaum dengan sehat.
Makan terlalu kenyang
Makan yang terlalu kenyang menyebabkan gangguan pencernaan. Makan secara berlebihan dalam Islam jelas dilarang. Nabi SAW telah memberi tuntunan bahwa perut sebaiknya terdiri tiga bagian, 1/3 bagian makanan, 1/3 air dan yang penting juga 1/3 udara.
Jika jumlah makanan dalam lambung terlalu banyak atau melebihi kapasitas enzim pencernaan yang yang diproduksi, maka makanan tidak tercerna dengan sempurna. Makanan yang tidak tercerna sempurna ini kemudian masuk ke usus dan menyebabkan fermentasi, salah cerna, dan menimbulkan gas.
Akibat makan berlebihan menimbulkan gejala berupa rasa sakit perut dan perut terasa penuh dan membengkak, hal ini dibuktikan dengan bersendawa (belching) yang keras bertubi-tubi. Gejala ini terutama ditemukan pada meraka yang bergantian menelan dan mengeluarkan udara. Bila tidak dapat bersendawa, maka perut akan terasa kembung (meteorismus) dan kentut (flatus) yang tidak berbau. Selain perut menjadi tidak enak juga dapat berakibat muntah dan diare serta menurunnya kebugaran.
Makan berlebihan mengakibatkan saluran pencernaan bekerja keras sehingga tubuh jadi lemas, kelelahan dan malas. Kenaikan gula darah yang melonjak yang mengakibatkan produksi insulin berlimpah. Selain itu, makan berlebihan memicu asam amino masuk ke dalam otak kita dan mengakibatkan kantuk.
Jadi tidak heran jika kita kenyang maka kawannya adalah mengantuk.Padahal, setelah sahur kita akan melaksanakan aktivitas seharian. Pun setelah berbuka, kita akan melaksanakan tarawih.
Makan olahan yang digoreng
Hindari makanan yang digoreng (deep fried) karena dapat menimbulkan berbagai keluhan seperti mual, heart burn, kembung, dan peningkatan berat badan. Selain itu membuat perut terasa kenyang, padahal asupannya miskin zat gizi. Makanan yang mengandung tinggi lemak juga akan menyebabkan tubuh lesu dan kelelahan akibat tubuh memerlukan kerja ekstra untuk mencernanya
Minum minuman yang mengandung coklat, kafein dan gula (teh, kopi, softdrink)
Minuman dan makanan tersebut ketika sahur sebaiknya dihindari karena bersifat diuretik. Maksudnya, tidak memberikan air untuk tubuh tapi malah menghabiskannya. Ini karena pemrosesan gula tingkat tinggi pada softdrink dan kawan-kawan memerlukan sejumlah besar air dalam tubuh.
Minuman dan makanan yang mengandung kafein bersifat diuretik, dapat menimbulkan keluhan sakit kepala akibat dari efek ketagihan, iritabiitas dan mood swing. Hati-hati, ya, para pecandu kafein.***
Pola Makan Berbahaya Saat Sahur dan Buka Puasa from Masjid Salman ITB - Menuju Masyarakat Informasi Islami
Tuesday, July 31, 2012
Kibar Kemenangan dalam Bulan Ramadan*
Kala itu, Tartar berambisi menaklukkan Mesir yang menjadi salah satu wilayah terkuat umat Muslim. Dengan begitu dikirimkanlah kurir oleh Hulaku untuk memberikan sepucuk surat ancaman kepada penguasa Mesir, Sultan Qutuz (Quds). Isi surat itu kurang lebih seperti ini:
Gong perang di bunyikan. Pecahlah perang di wilayah Ain Jalut. Sultan Qutuz dan panglima Baibars membawa sekitar 20.000 orang. Begitupun dengan Mongol yang juga membawa pasukan sekitar 20.000 orang. Kekuatan seimbang, tapi panglima Baibars menggunakan strategi perang yang jitu. Pasukan berkuda Mongol yang tersohor dengan kehebatannya di pancing ke arah lembah sempit.
Abu Sufyan yang mendengar kabar pencegatan tersebut langsung mengutus kurir yang bernama Dhamdham bin Amr Al-Ghifari ke Makkah untuk meminta bala bantuan. Kaum kafir Quraisy pun datang dengan personil sekitar 1000 orang, Hal ini sangat berbeda jauh dengan jumlah kaum muslimin yang hanya sekitar 300 orang. Akhirnya, pecahlah pertempuran di wilayah Badar yang menjadi nama peperangan itu sendiri.

Mantan Marinir Amerika Masuk Islam di Salman
