Tak kenal maka tak sayang, banyak orang yang meyakininya begitu. Namun, tidak sedikit pula yang menghianati keyakinannya. Mengaku sayang padahal sesungguhnya tak kenal. Seperti itulah yang aku rasakan sekarang, aku adalah salah-satu dari penghianat-penghianat pepatah tersebut.
Aku punya kekasih, rajin sekali aku menemuinya. Ya katakanlah saja begitu, walaupun aku sendiri tidak yakin apakah aku benar-benar menemuinya. Sebab setiap aku di hadapannya, hati dan pikiranku tidak berada di sana. Aku mengkhawatirkan remeh-temeh kepentingan-kepentinganku sendiri, memikirkan banyak hal selain kekasih yang berada di hadapanku. Selain itu, aku juga tak lama menemuinya, ya sekedar memenuhi kewajiban sebagai seorang kekasih. Oleh karena itu, untuk menenangkan hatinya aku selalu mengucapkan kata-kata...