Friday, April 13, 2012

Pantaskah Anda Masuk Surga?



“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” Albaqarah: 214

Ayat di atas benar – benar membuat saya tercengang. Bagaimana tidak. Saya ingin masuk surga, tapi ngga’ mau susah payah. Mana ada?
Ayat di atas menekankan bahwa jika surga yang kita inginkan, maka pasti ada badai cobaan yang menghadang. Contohnya menutup aurat.

“Aduh, panas… males ah pake krudung.”

“ Ah, kenapa harus pake kaos kaki? Kan ngga’ lucu.”

“ Yah, kok ribet amat sih! Mesti pake baju yang panjang dan longgar?”

Jika kita masih ngeluhin hal – hal cem itu, ayat di atas bener – bener harus direnungkan. Iya sih, memang susah banget tuh, melaksanakan perintah Allah dengan baik dan benar. Tapi, balesannya kan ngga’ main – main. Surga gitu... Toh, apapun yang Allah perintahkan itu pasti udah disesuaikan dengan batas kemampuan kita kok. Sok, liat QS Albaqarah ayat 286 berikut:

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."

Jadi, ngga’ ada alesan lagi buat berkelit. Ngga’ ada lagi yang namanya pembenaran. Semua udah jelas.

Kembali lagi ke QS Albaqarah ayat 214. Kalo kita hayati, di ayat tersebut, Allah menetapkan standar masuk surga itu orang – orang terdahulu. Memang siapa mereka? Apa hebatnya?

Eits! Jangan salah… mereka itu orang – orang wow loh! Keren banggets lah! Tengoklah Bilal. Beliau adalah seorang budak yang terompahnya sampai terdengar di surga gara – gara selalu menjaga wudhunya. Atau, lihatlah Mus’aib bin Umair. Mantan perjaka perlente yang rela meninggalkan kenikmatan hidupnya demi islam. Bahkan saat ia meninggal, kain kafannya tak cukup untuk membungkus badannya.

Masih kurang? Pandanglah Abu Bakar, beliau rela menginfakkan seluruh hartanya untuk agamanya. Nah kita? Apa yang sudah kita perbuat? Apa yang bisa kita banggakan di depan Allah agar pantas masuk surga?

Jadi, jangan ngaku beriman, jika ngga’ mau cobaan. Jangan berharap masuk surga jika ngga' mau susah payah. Cobaan itu mutlak, teman.  Allah sendiri telah berfirman di QS Al Ankabut ayat 2,

 ” Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?”

So, yuk, kita berbenah diri. Tunjukkan bahwa kita pantas masuk surga.

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Walgreens Printable Coupons