Tuesday, February 7, 2012

[Job Vacancy] Dicari Kadiv Ekonomi KM3 !

Tiga hari yang lalu, telah terpilih Uruqul Nadhif Dzakiy sebagai ketua Keluarga Mahasiswa Muslim Matematika ITB (KM3 ITB) untuk masa bakti satu tahun kedepan. Pasca pelantikan, Pak ketua segera merangcang calon pengurus KM3. Ia melakukan oprek dari banyak cara. Mulai dari sms, telpon sampe dateng ke himpunan untuk menanyai orang per orang.

Alhamdulillah, banyak masa himpunan yang antusias untuk bergabung di kepengurusan KM3 periode mendatang. Sebagai Kadiv MSDA, Aska Mujiburohman. Sebagai kadiv BRT, Tomy Ardiansyah. Sebagai kadiv Syiar, Evan Akbar Hanif. Sebagai Kadiv Hubungan Luar, Roni Mardiansyah. Namun, kadiv ekonomi belum ada yang sanggup. Tapi stafnya udah ada yaitu Topan dan Yanu.

Proses pencarian masih berjalan sampe sekarang. Siapa yang mau menjadi kadiv ekonomi KM3 ?. Segera kontak ketua KM3 bila Anda bersedia. Salam Sukses !

"sampaikan walau satu ayat", (Al-Quran Kariim)


Sunday, February 5, 2012

Makna dan Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW

Tanggal 12 Rabiul Awal 1432 H, bertepatan pada 15 Februari 2011 seluruh kaum muslim merayakan maulid Nabi Muhammad SAW, tidak lain merupakan warisan peradaban Islam yang dilakukan secara turun temurun.

Dalam catatan historis, Maulid dimulai sejak zaman kekhalifahan Fatimiyah di bawah pimpinan keturunan dari Fatimah az-Zahrah, putri Muhammad. Perayaan ini dilaksanakan atas usulan panglima perang, Shalahuddin al-Ayyubi (1137M-1193 M), kepada khalifah agar mengadakan peringatan hari kelahiran Muhammad.

Tujuannya adalah untuk mengembalikan semangat juang kaum muslimin dalam perjuangan membebaskan Masjid al-Aqsha di Palestina dari cengkraman kaum Salibis. Yang kemudian, menghasilkan efek besar berupa semangat jihad umat Islam menggelora pada saat itu.
Secara subtansial, perayaan Maulid Nabi adalah sebagai bentuk upaya untuk mengenal akan keteladanan Muhammad sebagai pembawa ajaran agama Islam. Tercatat dalam sepanjang sejarah kehidupan, bahwa nabi Muhammad adalah pemimipn besar yang sangat luar biasa dalam memberikan teladan agung bagi umatnya.

Dalam konteks ini, Maulid harus diartikulasikan sebagai salah satu upaya transformasi diri atas kesalehan umat. Yakni, sebagai semangat baru untuk membangun nilai-nilai profetik agar tercipta masyarakat madani (Civil Society) yang merupakan bagian dari demokrasi seperti toleransi, transparansi, anti kekerasan, kesetaraan gender, cinta lingkungan, pluralisme, keadilan sosial, ruang bebas partisipasi, dan humanisme.

Dalam tatanan sejarah sosio antropologis Islam, Muhammad dapat dilihat dan dipahami dalam dua dimensi sosial yang berbeda dan saling melengkapi.

Pertama, dalam perspektif teologis-religius, Muhammad dilihat dan dipahami sebagai sosok nabi sekaligus rasul terakhir dalam tatanan konsep keislaman. Hal ini memposisikan Muhammad sebagai sosok manusia sakral yang merupakan wakil Tuhan di dunia yang bertugas membawa, menyampaikan, serta mengaplikasikan segala bentuk pesan “suci” Tuhan kepada umat manusia secara universal.

Kedua, dalam perspektif sosial-politik, Muhammad dilihat dan dipahami sebagai sosok politikus andal. Sosok individu Muhammad yang identik dengan sosok pemimpin yang adil, egaliter, toleran, humanis, serta non-diskriminatif dan hegemonik, yang kemudian mampu membawa tatanan masyarakat sosial Arab kala itu menuju suatu tatanan masyarakat sosial yang sejahtera dan tentram.

Tentu, sudah saatnya bagi kita untuk mulai memahami dan memperingati Maulid secara lebih mendalam dan fundamental, sehingga kita tidak hanya memahami dan memperingatinya sebatas sebagai hari kelahiran sosok nabi dan rasul terakhir yang sarat dengan serangkaian ritual-ritual sakralistik-simbolik keislaman semata, namun menjadikannya sebagai kelahiran sosok pemimpin.

Karena bukan menjadi rahasia lagi bila kita sedang membutuhkan sosok pemimpin bangsa yang mampu merekonstruksikan suatu citra kepemimpinan dan masyarakat sosial yang ideal, egaliter, toleran, humanis dan nondiskriminatif, sebagaimana dilakukan Muhammad untuk seluruh umat manusia.

Kontekstualisasi peringatan Maulid tidak lagi dipahami dari perspektif keislaman saja, melainkan harus dipahami dari berbagai perspektif yang menyangkut segala persoalan. Misal, politik, budaya, ekonomi, maupun agama.


sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2011/02/15/makna-dan-hikmah-maulid-nabi-muhammad-saw/

Saturday, February 4, 2012

Siapa Ketua KM3 Kedepan ?


Hari ini akan diadakan Laporan Pertanggungjawaban Keluarga Mahasiswa Muslim Matematika ITB (KM3 ITB) dan pemilihan ketua KM3 baru periode 2012/2013. Event ini diadakan pada pukul 13.00-15.00 WIB di selasar GKU Barat ITB.

Acara ini merupakan acara tahunan yang dimaksudkan untuk regenerasi pengurus. KM3 adalah organisasi yang cukup tua dan professional sehingga kegiatan semacam ini wajib diselenggarakan. Keluaran yang diharapkan adalah terbentunya kepengurusan yang lebih baik dari sebelumnya. Kepengurusan yang solid yang visinya jelas untuk mensyiarkan nilai-nilai islam ke masyarakat matematika ITB.

Kandidat pengganti Reza (MA 08) masih tanda tanya. Namun, orang-orang yang bisa menggerakkan KM3 kedepan sudah jelas siapa-siapanya dan program kerja ke depan juga cukup jelas. Ini menunjukkan semangat Muslim Matematika 09 membara untuk mensyiarkan Islam.

Kita bisa lihat, biarpun Ketua dan Pengurus KM3 yang baru belum terbentuk, banyak hal yang sudah dilakukan, seperti Tahsin tiap jum’at (ikhwan malem dan akhwat siang), syiar melalui media online (FB, Twitter dan blog), dan mengikuti acara-acara penting di himpunan seperti hearing Cakahim beberapa hari yang lalu.
Terakhir, semoga Ketua KM3 yang baru akan bisa membentuk tim kepengurusan yang solid sehingga bisa merealisasikan visi KM3.

Selamat dan Sukses !

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Walgreens Printable Coupons